Ginjal merupakan alat ekskresi utama pada tubuh manusia. Fungsi ginjal
tidak bisa digantikan oleh organ lain. Jika ginjal tidak dapat melakukan
fungsinya, maka harus diganti oleh ginjal yang lain melalui
transplantasi atau pencangkokan ginjal dari donor. Jika tidak melakukan
pencangkokan, maka penderita harus melakukan dialisis (cuci darah)
seumur hidupnya.
Sebagai alat ekskresi, ginjal memiliki tugas sebagai berikut:
Contoh zat yang dijaga keseimbangannya adalah garam. Jika jumlah garam berlebih dapat menyebabkan pembengkakkan di beberpa bagian tubuh seperti wajah, tangan atau kaki. Lalu, zat urea yang merupakan sisa metabolisme dari protein, kelebihan urea berakibat berjangkitnya penyakit uremia. Kadar kalium dalam darah pun harus diatur.
Zat yang dikeluarkan oleh ginjal adalah urine. Urine ini diproduksi
langsung oleh ginjal melalui berbagai proses dan berbagai tahapan.
Berikut ini uraiannya:
Urine primer ini masih mengandung berbagai zat yang penting bagi tubuh, jadi belum akan dikeluarkan dari tubuh. Sebanyak 99% filtrat ini masih mengandung glukosa, asam amino, garam-garam urea, asam urat masih akan diserap kembali oleh tubuh. Hanya protein yang tidak terdapat pada filtrat glomerulus ini.
Kandung kemih atau kandung kencing atau vesike urinaria ini adalah penampngan sementara sebelum urine dikeluarkan melalui saluran uretra menuju lubang pembuangan air seni. Rata-rata darah yang masuk ke ginjal setiap harinya mencapai 1700 liter. Jumlah cairan yang masuk ke nefron dari jumlah itu sekitar 170 liter. Kemudian, sekitar 168,3 liter di antaranya diserap kembali oleh ginjal, dan sisanya diproses menjadi urine lalu dibuang ke luar tubuh.
Urine adalah zat sisa metabolisme yang dibuang. Lalu, apa saja kandungan dalam urine tersebut? Berikut ini uraiannya
Urine diproduksi di dalam tubuh, tetapi jumlah urine yang dikeluarkan
bergantung pada beberapa faktor, baik faktor internal dalam tubuh maupun
faktor dari luar, faktor psikologis pun memiliki peran dalam
pembentukan urine ini. Faktor-faktor itu antara lain sebagai berikut.
Sebagai alat ekskresi, ginjal memiliki tugas sebagai berikut:
- Membersihkan atau Menyaring Darah
- Mengatur Volume Darah
- Alat Pendaur Ulang Zat Gizi, Glukosa, Air, dan Mineral
- Mengatur Kandungan Kimia Darah Agar Tetap Seimbang
Contoh zat yang dijaga keseimbangannya adalah garam. Jika jumlah garam berlebih dapat menyebabkan pembengkakkan di beberpa bagian tubuh seperti wajah, tangan atau kaki. Lalu, zat urea yang merupakan sisa metabolisme dari protein, kelebihan urea berakibat berjangkitnya penyakit uremia. Kadar kalium dalam darah pun harus diatur.
- Menjaga Tingkat Keasaman Darah
- Menghasilkan Hormon
Proses Pembentukkan Urine
- Penyaringan (Filtrasi)
Urine primer ini masih mengandung berbagai zat yang penting bagi tubuh, jadi belum akan dikeluarkan dari tubuh. Sebanyak 99% filtrat ini masih mengandung glukosa, asam amino, garam-garam urea, asam urat masih akan diserap kembali oleh tubuh. Hanya protein yang tidak terdapat pada filtrat glomerulus ini.
- Penyerapan Kembali (Reabsorpsi)
- Augmentasi
Kandung kemih atau kandung kencing atau vesike urinaria ini adalah penampngan sementara sebelum urine dikeluarkan melalui saluran uretra menuju lubang pembuangan air seni. Rata-rata darah yang masuk ke ginjal setiap harinya mencapai 1700 liter. Jumlah cairan yang masuk ke nefron dari jumlah itu sekitar 170 liter. Kemudian, sekitar 168,3 liter di antaranya diserap kembali oleh ginjal, dan sisanya diproses menjadi urine lalu dibuang ke luar tubuh.
Kandungan dalam Urine
Urine adalah zat sisa metabolisme yang dibuang. Lalu, apa saja kandungan dalam urine tersebut? Berikut ini uraiannya
- Ureum
- Kreatin
- Asam Urat
- Garam (Natrium Klorida)
Hal-hal yang Mempengruhi Jumlah Urine
- Banyaknya air yang diminum. Semakin banyak minum, semakin banyak urine keluar.
- Banyaknya garam yang dikeluarkan darah, semakin banyak garam yang dikonsumsi, produksi urine makin bertambah.
- Kadar hormon insulin, rendahnya kadar insulin menyebabkan sering buang air kecil.
- Hormon antidiuretik (ADH), hormon ini menyerap air, jika kadar air dalam darah sedikit, maka ADH akan dikeluarkan menuju ginjal, akibatnya penyerapan air di ginjal meningkat dan urine menjadi berwarna lebih pekat.
- Suhu lingkungan sekitar, pada suhu yang rendah, produksi urine menjadi banyak karena darah lebih banyak mengalir ke ginjal.
- Faktor psikologis (emosi, stres, dll), tekanan darah saat emosi biasanya meningkat, sehingga aliran darah ke ginjal lebih cepat, dan peroduksi urine meningkat.
- Konsumsi alkohol dan kafein, alkohol dan kafein menghambat hormon ADH, sehingga produksi urine menjadi lebih banyak.
0 Response to "Fungsi Ginjal Sebagai Alat Ekskresi"
Posting Komentar